Rabu, 17 April 2013

Generasi Muda sebagai Generasi Penerus Bangsa



hadirin Rakhimakumullah….
Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, kaki yang berjalan masih cepat, pendengaran yang masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah yang indah mengkilap, walau terkadang banyak yang berhiaskan jerawat, tetapi tidak akan gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para generasi muda merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab telah terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrahnya, generasi muda merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها
Sesungguhnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat
Mengingat betapa pentingnya peranan generasi muda sebagai generasi  penerus bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat sebuah syarahan yang berjudul :
Generasi Muda sebagai pemimpin dimasa yang akan datang
dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Ayat tersebut diawali dengan kalimat  واليخش jika kita kaji lebih mendalam, secara semantik:Maka kata, واليخش mengandung unsur perintah di dalamnya, walaupun bukan pada tingkatann wajib sebagaimana wajibnya sholat, sebab huruf Lam pada kata واليخش adalah “laamul amri” atau lam yang berarti sebuah perintah ataupun anjuran. Oleh karena itu, sudah seyogyanya, bahkan seharusnya bagi kita. Aku, dirimu, dan kita semua merasa takut, resah dan galau jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelemahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi kita, saya yakin mereka bukanlah sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan.
Padahal hadirin, dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai dengan menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua telah berhasil menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa peranan generasi muda pada saat itu, maka mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa.

Sejarah tersebut telah berhasil mengajarkan kepada kita semua selaku generasi muda saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita cintai ini, sebabشبان اليوم رجال  الغد  The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.
Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab :
الكسل لا يطعم العسل
Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu”  melainkan akan tenggelam dalam pahitnya empedu.No again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
Hadirin Rakhimakumullah
Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان
yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita menakjubkan mereka dari segi yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Tentunya Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi pemuda selaku generasi penerus bangsa. Yang mana Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai mempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup bercermin bangkai.
Pemuda-pemuda yang gagah berani membela kebenaran, yang memiliki etos kerja yang tinggi, intelek, inofatif dan kreatif. Sebagaimana  Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan bahwa bekerjalah sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, olah raga agar badan sehat, olah usaha agar ekonomi kuat, dan olah kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada pemuda dan pemudi sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang.
            Sejarah bangsa ini adalah sejarah pergerakan pemuda, dimana setiap fase perubahan selalu dimotori oleh para pemuda. Indonesia merebut kemerdekaan dibawah panji-panji yang dikibarkan oleh para pemuda. Jatuhnya masa orde baru ketangan orde lama, kemudian jatuhnhya orde baru yang korup ke era reformasi sekarang ini, semua itu adalah perubahan-perubahan yang dimotori oleh para pemuda. Pastinya, saat ini kita selalu menanti-nantikan pemimpin-pemimpin yang bersemangatkan nasionalisme dan yang berjiwakan islami. Dan kita berharap, semoga pemimpin-pemimpin idaman tersebut, lahir dan tumbuh di kampus berperadaban ini. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

3 komentar:

  1. Bagus dibaca oleh pemuda dan mahasiswa terutama yang bercita-ita menjadipemimpin. Kami jadidakan bahan ajar pada kepemimpinan pemuda tksi nurdin n

    BalasHapus
  2. Materi yang bagus buat memeberikan materi pencerahan pada acara kepemudaan

    BalasHapus